Jumat, 09 Desember 2011

NOT AN ORDINARY MAID (Chapter 2 : MUJUR=UNTUNG)



Type                : Multi-chapter
Author             : Istrinya Kyuhyun
Main Cast       : Cho Kyuhyun, Tutun Juma Rini
Supporting Cast : Nyonya Kim (Ibunya Kyuhyun), Cho Ahra
Rating             : All Ages
Theme             : Comedy



Review last chapter

Saat aku sedang mengamati wajahnya dengan hati berbunga-bunga. Tiba-tiba Kyu membuka matanya.

“Ngapain kamu disini!” bentaknya

“hm.. itu.. anu.. anunya kamu, eh maksudnya air panasnya sudah siap” kataku terbata-bata.

“Jangan pernah masuk ke kamarku lagi saat aku sedang tidur, araseo!” katanya tepat di depan mukaku lagi.

“Ne, Kyuhyun-ssi”

Sambil mengacak-ngacak rambutnya dan sesekali menguap, dia pergi ke arah kamar mandi.

Kamar mandi? Ya kamar mandi!! Kenapa gak aku intip aja? Sekali jepretan juga gak apa-apa kan? Bisa buat koleksi. Batinku.

Aku berjalan mengendap-endap ke arah pintu kamar mandi, tak lupa handphone ditangan.

***

Aku berjalan mengendap-endap ke arah pintu kamar mandi. Tapi ternyata gak ada celah sedikitpun buat mengintip. Lalu aku ingat bahwa di kamar mandi itu ada sebuah jedela ventilasi yang menghadap ke kebun belakang didekat tempat mencuci.

Aku cepat-cepat melangkah ke halaman belakang. Sayangnya ku lihat jendela ventilasi itu cukup tinggi. Kulihat sekeliling mencari benda yang bisa aku jadikan pijakan. Ada sebuah kursi kayu kecil yang sudah sedikit rusak tergeletak di sudut halaman.Segera ku ambil kursi itu dan ku taruh dibawah jendela ventilasi. Pelan-pelan kunaiki kursi itu. Kudengar sedikit bunyi berderak di kursi itu. Tanda-tanda gak baik.

Pemandangan dibalik jendela itu gak bisa aku lihat dengan jelas karena kaca yang mengembun dari dalam. Yang bisa sedikit terlihat hanya kepala Kyuhyun yang tampak dipenuhi busa shampoo.

“Lagi keramas to. Sexy banget, tapi awak ngisore ora ketok 1)” ucapku lirih.

“Nek aku foto, terus aku upload, semua orang bisa lihat tubuh polos Kyu ya, gak bisa buat kenang-kenanganku sendiri. Ah, gak jadi aku foto, biar cuma aku saja yang pernah lihat kyu gak pakai baju, hihihihi”

Lalu ku dengar suara berderak yang makin keras dari kursi yang aku pijak ini.

Braaaakkk. Kursi tua yang aku naiki patah gak kuat menahan berat tubuhku. Aku pun jatuh ke tanah.

“Aduuuhh” rintihku. Kudengar suara orang berlari dan berteriak memanggilku.

“Rin? Gwenchanayo?” Nyonya Kim bertanya sambil membantuku berdiri.

“Gwenchana Omonim” kataku sambil mengelus-elus pinggang dan pantatku.

Asem ki kursi! Aduh bokongku linu2). Rutukku dalam hati.

“Sedang apa kamu bisa sampai jatuh begitu?” Tanya Nyonya Kim.

“Dia mau mengintipku mandi Omma” tiba-tiba Kyu muncul di belakang
Nyonya Kim hanya dengan memakai handuk mulai dari pinggang ke bawah, didadanya kulihat ada bekas luka yang memanjang sekitar 10 cm. Itu pasti akibat kecelakaan dulu. Sexy banget.

“Mwo? Anniyo. Aku sedang mencuci lalu waktu aku mau masuk ke rumah aku terpeleset disini” kataku membela diri.

Waduh! Kewenangan iki3). Kataku dalam hati.

“Bagaimana kau bisa terpeleset, tanahnya saja tidak licin dan ada rumputnya, dan juga tidak ada bekas terpelesetnya” ucap Kyu.

“Saya juga tidak tahu, mungkin sandal saya yang licin akibat mencuci tadi”

“Lalu kenapa itu kursi bisa tepat ada di bawah ventilasi?” Kyu masih tetap mencercaku.

“Molla, dari kemarin sudah ada disitu.” Kataku membela diri.

“Lalu kenapa kursi itu bisa hancur, itu pasti karena kau buat pijakan kan?”

“Anniyo Kyuhyun-ssi, saya tadi berpegangan pada kursi itu saat terpeleset. Mungkin karena sudah tua jadi tidak kuat menahan beban tubuh saya”

“Sudah sudah, Omma percaya pada TiJe Rini, dia memang sedang Omma suruh mencuci. Lagian kamu ngapain mandi disitu, kenapa tidak di kamar mandi kamarmu saja?” Kata Nyonya Kim sambil melotot pada Kyu.

“Kerannya rusak, airnya tidak mau mengalir” katanya membela diri

“Sudah kau bersihkan dulu shampomu itu” Nyonya Kim memukul pelan kepala kyu yang penuh busa shampo putih itu.

“Awas kalau kau mengintip aku lagi” kata Kyu sambil melangkah pergi.

“Tidak usah didengarkan apa katanya rin, dia memang manja. Kau masuklah dan masak sarapan kesukaan Kyu.” Sambil berkata, Nyonya Kim melangkah masuk ke dalam rumah.

***
 “Heh? Kamu ngintip Kyu yang lagi mandi? Terus terus, gimana bodinya? Sexy ya? Hahahaha” kata Nia, sedangkan teman-temanku yang lain, Ita, Wati, Vina, Rina, dan Anggi hanya diam sambil mangap dan memasang wajah takjub. Kami sedang ber-skype-ria sekarang.

“Sexy gundulmu!! Aku batal ngintip! Mung ketok siraeh tok4)

“Loh? Kok bisa?” masih Nia yang nyerocos. Mungkin teman-temanku yang lain masih syok dengan berita yang aku bawa.

“Aku jatuh woi!! Kursi yang buat aku naik ke ventilasi patah”

“Hahahahahah” mendengar ceritaku mereka langsung ketawa ngakak.

“Malah pada ngakak!”

“Alhamdulillah ya, Tuhan memang adil” kata Ita masih sambil ngakak.

“Tapi aku liat badannya cuma dililit anduk loh, dadane ada bekas luka”

“Yang kecelakaan itu ya?” Tanya Rina.

“Iya. Eh si Kyuhyun doyan ngiler sama ngorok, hahahaha”

“Masa?” Tanya Ita dengan muka gak percayanya.

“Iya, tapi ngoroke bernada, hahahaha”

“Riin, rini!” kudengar suara Nyonya Kim memanggilku.
“Eh, wis ndisit yo5), ibu mertua memanggil!” kataku pada teman-teman.

“Alah ngomong wae majikan, pake ibu mertua segala”

“Hahahaha. Sirik! Sudah ya, dadah!”

Aku matikan macbook pemberian Ahra Agashi. Bisa melihat wajah teman-temanku di tanah air bisa sedikit mengobati rasa ingin pulangku.

“Kamu tolong bereskan meja makan, semua sudah selesai makan” Kata Nyonya Kim.

“Loh? Kyuhyun-ssi belum makan, dia belum pulang omonim”

“Dia tidak akan pulang”

“Eh?” Kupasang tampang bingung dan bego.

“Dia kembali masuk ke dorm”

Oh iya! Batinku sambil menepuk jidat.

“Kapan dia kembali omonim?”

“Bisa 2 minggu bisa 1 bulan lagi”

“Hah?!” kataku dengan muka kaget.

“Kenapa? Kau merindukannya ya? Hahahahaha” Kata Nyonya Kim menggodaku.

“Ani, ani,” kataku sambil menggeleng.

“Atau kau merasa nyaman karena tidak ada yang berkata kasar padamu?”

Aku tidak menjawab hanya tersenyum dan minta permisi untuk mencuci piring.

***
“Kyuhyun balik ke Dorm?” Kata Nia. Kami kembali berskype, tapi hanya berdua, teman-temanku yang lain sudah pulang. Memang dari kami semua hanya Nia yang berasal dari keluarga yang cukup berada.

“Ho oh” aku manggut-manggut sambil mengunyah bibimbap.

“Eh makan apa kamu?” tanyanya.

“Boiboibap” kataku dengan mulut penuh.

“Hah? Apa? Ngomong mbok ya sing genah6)

“Bibimbap!”
“Enak ta?”

“Enak banget”

“Kimchi kimchi, piye rasane?”

“Enak, tapi rada pait”

“Aku ngiler iki Rin! Kepengen makan yang begituan”

“Ayo kesini”

“Ngimpi! Eh ibune Kyuhyun baik ta ke kamu?”

“Baik banget, mbae Kyu yo baik, aku dikasih macbook ini dari dia”

“Eh rin, kamu buka online shop aja, terus jualin itu kaos-kaos Kyu asli, pasti laku”

“Eh? Maksudnya?”

“Ya, kalau kamu lagi nyuci baju Kyu, kamu ambil satu terus dijual di online shopmu, atau kalau kamu lagi beres-beres kamar Kyu kamu ambil sepatunya atau apanyalah yang bisa dijual, pasti banyak ELF yang beli”

“Kamu nyuruh aku nyolong?” kataku dengan mata melotot dan mulut penuh bibimbap.

“Ya gak nyolong juga sih, cuma minta”

“Gundulmu!! Itu nyolong namanya. Ogah! Gila kamu!”

“Tapi kamu pasti dapet banyak uang”

“Emoh7)!”

“Aku minta kaos Kyu satu dong, ambilin satu aja”

“Udahlah aku mau tidur! Makin lama kamu ngomongnya makin ngelantur!”

“Hahahaha”

Aku matikan macbookku dan melangkah ke dapur, mencuci mangkuk bibimbapku, dan kembali masuk ke kamar untuk tidur.

***
Aku baru kembali dari minimarket. Nyonya Kim tadi menyuruhku membeli beberapa barang. Di depan rumah kulihat ada sebuah mobil Hyunday hitam terparkir.

Mobil siapa ya? Batinku dalam hati.

Aku belum pernah melihat mobil ini sebelumnya. Pintu depan tampak tidak tertutup dengan sempurna. Hatiku mulai berdebar-debar, kenapa pintu depan tidak tertutup, perasaan tadi aku udah tutup dengan benar.

Di ruang tamu aku lihat ada sepasang sepatu adidas versi terbaru warna hitam tergeletak dengan kaos kaki tercecer.

Bukankah ini sepatu dan kaos kaki Kyuhyun? Kenapa ada disini? Apa dia sudah pulang? Ah gak mungkin. Dia kan baru pulang sebulan lagi. Batinku.

Aku segera berlari ke dalam rumah. Kulihat sebuah jaket tergeletak di sofa di depan tv.

Jangan-jangan ada maling?! Hatiku semakin berdebar-debar. Bayangan drama korea tentang pembantu yang berjasa memergoki maling dirumah majikannya dan akhirnya dijodohkan dengan anak majikannya melintas di benakku.

Aku segera menuju kamar Kyuhyun. Pintu kamar itu separuh terbuka. Ku intip kedalam dan kulihat ada seorang laki-laki berbaju hitam dan memakai topi sedang membuka pintu lemari.

Nah kan! Maling! Kampret!! Berani-beraninya nyolong dirumahku!!

Aku segera berlari ke dapur dan mengambil payung. Berhubung gak ada balok kayu, aku ambil aja payung, lumayan bisa buat mukul.

Aku mengendap-ngendap ke kamar Kyu, pelan-pelan aku buka pintunya. Kulihat maling itu sedang membuka baju.

Wah dasar! Bukan cuma maling uang, tapi make baju Kyu segala. Aish! Gak rela aku gak rela!!  Sungutku dalam hati.

Dengan semangat  45 aku ayunkan payung ke bahu maling yang setengah telanjang itu.

“Maling! Kampret! Berani-beraninya nyolong dirumah ayang Kyu!! Maling!” teriakku dengan bahasa Indonesia,

“Ya! Auww! Stop!” teriak maling itu.

Eh! Kok suaranya mirip Kyu?

Maling itu membalikan badannya, lalu memandangku dengan sengit.

“Eh? Kok sudah pulang?” kataku dengan ekspresi kaget dan mulut mangap.

“Ya! Kau! Apa yang kau lakukan! Berani-beraninya kau memukulku!”

“Jeosonghamnida, Kyuhyun-ssi, jeongsohamnida” kataku sambil membungkukan badan berkali-kali.

“Ada apa ini ribut-ribut?” Nyonya Kim muncul sambil mengucek matanya. Sepertinya dia baru bangun tidur siang.

“Dia tiba-tiba memukulku omma, dengan payung itu” kata Kyu merajuk sambil memegang bahunya.

“Saya pikir dia maling omonim. Sepatunya berceceran, memakai baju hitam, topi hitam, semua serba hitam.”

“Memang tampangku ini seperti pencuri? Aku ini namja tertampan setelah Siwon di super junior!” bentaknya padaku

“Hah?! Hahahahahhaha” aku gak bisa menahan ketawa lagi.

“Ya! Kenapa kau tertawa?”

“Ani, namja tertampan? Hahahaha”

“Sudah! Kau kenapa pulang Kyu? Apa ada masalah?”

“Ne, masalah besar!” dia lalu melangkah ke ruang keluarga.

“Kau buatkan minuman dan makanan untuknya” bisik Nyonya Kim padaku. Aku segera menuju dapur. Sebenarnya aku ingin menguping, tapi ya sudahlah nasib berkata lain.

***

Saat menyajikan makanan kecil dan minuman kulihat Ahra Agashi dan Tuan Cho yang baru pulang sudah ikut bergabung dengan Kyuhyun dan Nyonya Kim.

“Bagaimana kalau kau bawa saja Rini kesana untuk sementara” ucap Ahra Agashi.

Aku yang tidak tahu apa-apa hanya menoleh padanya dengan muka berkerut heran. Aku mau dibawa kemana? Dijualkah ke tempat prostitusi? Gak mau gak mau, amit amit amit.

“Ani! Bisa makin gila aku!” kata Kyu

Aku menoleh padanya dan menatapnya dengan pandangan heran kuadrat.

“Dari pada begini terus, kasian hyungmu yang lain. Kau mau kan Rin?”

“Eh? Mau apa agashi?”

“Jadi begini, pembantu di Dorm Super Junior mengundurkan diri karena takut dengan anjing hitamnya Yesung, katanya dia suka menggigit. Sekarang Dorm sangat kacau keadaannya, kamu mau kan untuk sementara tinggal disana dan membantu mereka” Ahra agashi menjelaskan sambil tersenyum. Ah dia memang seperti dewi, baik hati, gak seperti adiknya yang kaya setan.

Tapi apa tadi katanya? Ke dorm suju? Aku ditawari tinggal disana? Yang bener? Jelas mau lah. Aku tidak menjawab pertanyaan Ahra, tapi malah memandangnya dengan mata berbinar-binar dan ekspresi gembira yang aku sendiri gak tau bagaimana mendeskripsikannya.

“Kau mau kan?” Ahra kembali mengulang pertanyaannya.

“Ne Agashi, saya mau”

“Aniyo! Aku tidak setuju. Disini saja pembantu gila ini sudah membuat kekacauan, apalagi di dorm! Ani!” kata Kyu.

Aku menoleh pada Kyu dan menatapnya sengit, lebih tepatnya aku tersinggung dengan ucapannya. Aku melotot padanya dengan muka cemberut.

“Sudahlah Kyu, menurut appa dia yeoja yang baik dan rajin, appa setuju dengan usul ahra” kata tuan Cho.

“Lalu siapa yang membantu omma disini?” tanyanya.

“Omma bisa cari pembantu lain besok dengan Ahra”

“Ya sudah, tapi kau jangan pernah berbuat yang macam-macam, arraseo!” ucap kyu mengancam.

Aku hanya mengangguk dan kembali ke dapur.

Aku jadi pembokat di dorm super junior!! Astaga! Mimpikah? Aku cubit lenganku dan terasa sakit. Ternyata ini nyata! Asik! Aku bisa ketemu Leeteuk, bisa ketemu Sungmin!

Aku sedikit berteriak kegirangan, tak lupa tarian khas Fitri Tropika andalanku aku peragakan.

***
“Kamu jadi pembantu di dorm suju mulai besok?” Rina berteriak histeris. Malam ini kembali ber-skype-ria. Teman-temanku sengaja menginap di rumah Nia, demi bisa mendengar berita terheboh tahun ini.

“Tenanan Rin8)?” kata Rina lagi. sepertinya yang masih waras disana tinggal Rina seorang. Teman-temanku yang lain pasti otaknya sudah konslet begitu mendengar ceritaku. Bahkan Nia yang biasanya kalem sekarang ku lihat di layar monitor tampak melongo dengan ekspresi muka yang campur aduk.

“Iya, beneran. Mulai besok aku tinggal bareng member suju yang lain.”

“Ambilin kolor Sungmin!!” teriak Vina

“Kok Sungmin? Bukannya suamimu itu Leeteuk?” kataku heran.

“Baru ganti 5 menit yang lalu dia” Kata Wati.

“Aku tagih janjimu rin! Aku minta foto telanjang Siwon!” kata Anggi gak mau kalah.

“Eh! Pada nggilani ya9). Gak mau ah kalau yang aneh-aneh begitu”

“Kalau gak foto mereka yang biasa aja, tapi yang eksklusif” Kata Ita menengahi.

“Minta tanda tangan aja” Rina menimpali.

“Eh! Dengerin ya, si Kyuhyun udah ngamcem aku biar gak macem-macem. Kalau aku ketauan ,macem-macem begitu, aku bisa dipecat!”

“Minta foto sama tanda tangan kan gak macem-macem Rin, wajar buat elf” kata Anggi.

“Ya gampang lah, liat gimana nanti situasi disana, tapi pada bayar loh ya, satu tanda tangan seratus ribu”

“Eh larange10). Sepuluh ribu aja wis” kata Wati.

“Sepuluh ribu itu kalau kamu minta tanda tangan Ayu Kriting, si artis lokal kampung” kataku.

“Gak apa-apa, kamu masih punya utang mie ayam banyak sama aku” kata Wati.

“Oh tidak bisa, utang is utang, bisnis is bisnis, beda lah. Lagian itu bukan utang, itu amal jariyah” kataku.

“Curang kamu, matre ah” kata Wati.

“Manusia gak bisa idup kalau gak matre. Udah ya, aku mau tidur cantik biar besok waktu ketemu member suju yang lain wajahku seger”

“Yah, kok cuma gitu doang, percuma kami nginep desek-desekan di kamar Nia” Protes Anggi.

“Yee, salah sendiri mau pada nginep. Hahaha. Udah ya, dadah”

Ku akhiri pembicaraan gilaku dengan sahabat-sahabatku di kampung itu dengan mematikan macbookku. Saatnya tidur cantik, biar besok pikiran segar, wajah ceria bertemu member suju.

***
Aku sedang berada di lift menuju lantai 11 apartemen tempat dorm suju berada. Sepanjang perjalanan dari rumah sampai ke apartemen ini, Kyuhyun terus menceramahiku dengan berbagai peraturan dan larangan yang harus aku penuhi, seperti dilarang ngintip member suju kalau sedang mandi, dilarang melihat kalau member sedang ganti baju, dan dilarang-dilarang yang lainnya, yang menurutku aneh.

Hatiku semakin berdebar gak karuan di setiap langkah yang membawaku semakin dekat ke pintu dorm.

Saat pintu dorm terbuka dan aku masuk ke dalamnya, tampak member suju yang masih tersisa lengkap 8 orang berderet menyambutku.

“Annyeonghaseo” kata mereka serempak.

Berdiri dari kananku, ada Siwon, Donghae, Sungmin, Ryeowook, Yesung menggendong ajing hitamnya (ini biang keroknya. Batinku saat kulihat anjing itu), Leeteuk, Eunhyuk dan terakhir Shindong.

Melihat mereka semua tersenyum dan menyambutku denga sangat ramah, membuat hatiku semakin berbunga-bunga. Saking bahagianya malah membuat kepalaku pusing tiba-tiba, badanku lemas, dan semuanya gelap.

---TBC---

Note.

Sexy banget, tapi awak ngisore ora ketok 1) --> Sexy banget, tapi badan bawahnya gak keliatan.

 Aduh bokongku linu2) --> Aduh pantatku sakit.

Kewenangan iki3) --> Ketauan.

Mung ketok siraeh tok4)  --> Cuma kelihatan kepalanya saja.

wis ndisit yo6)  --> Sudah dulu ya.

Ngomong mbok ya sing genah6) -->  Kalau ngomong itu yang jelas.

Emoh7) --> Gak mau.

Tenanan Rin8)  -->  Beneran Rin?

Pada nggilani ya9)  --> udah pada gila ya?

larange10)  --> Mahal banget.

2 komentar: