Kamis, 01 Desember 2011

NOT AN ORDINARY MAID (Chapter 1: Majikanku super stars)

hyaaahhh.. ini dia FF terbaru ku, udah aku kirim ke admin suatu grup di facebook, tapi ternyata belum di publish juga sampe detik aku ngepost ini, hahahahah, mungkin dia lagi sibuk kali, ato FF ku ini gak menarik --a, let's check it out aja deehhh..



Type                : Multi-chapter
Author             : Istrinya Kyuhyun
Main Cast       : Cho Kyuhyun, Tutun Juma Rini
Supporting Cast : Nyonya Kim (Ibunya Kyuhyun), Cho Ahra
Rating             : All Ages
Theme             : Comedy






“Mak, aku berangkat dulu ya. Doain aku sukses disana ya?” kucium tangan emakku sebelum aku masuk ke dalam bis rombongan TKW.

“Ndok ndok, kamu ndak usah jadi TKW , kerja neng kene wae-kerja disini saja” emak menatapku dengan pandangan sedih. Aku jadi gak tega liatnya.

“Aku kepengin kuliah mak, kuliah memakai biayaku sendiri. TKW gajine gede loh mak. Wis emak ndak usah khawatir, berdoa saja aku sukses.” Kataku sambil melangkah masuk ke dalam bis.

Kulihat emak masih melambaikan tangan saat bis mulai berjalan. Aku sedih melihatnya, tapi apadaya, aku harus berjuang demi bisa kuliah. Dan menjadi TKW di Korea adalah pilihanku.

Kenapa harus jadi TKW? Yah alasannya pertama karena gajinya besar, kedua bisa naik pesawat. Kan lumayan tuh jalan-jalan keluar negeri tapi dapet duit juga.

Kenapa aku milih Korea? Karena disana ada super junior!! Aku suka banget sama mereka, sebenernya gara-gara dicekokin lagu-lagu suju selama aku sekolah SMA oleh temen-temenku, si Ita, dia biasnya Kyuhyun (aku sama dia suka rebutan, biarpun gak sampe jambak-jambakan), Wati, dia biasnya Donghae, Vina yang suka sama Iteuk (sebenernya dia ababil, tiap satu jam ganti bias), Nia yang suka Sungmin, Rina yang suka juga sama Donghae (suka rebutan sambil jambak-jambakan sama Wati), dan Anggi yang suka sama Siwon (suka mimisan dia kalo liat Siwon topless). Yah siapa tau aku bisa ketemu mereka disana, hahahhahaha *ketawa evil macem Kyu.

Temen-temenku banyak yang tanya, kenapa gak ke arab? Atau Malaysia yang deket? Kalo aku ke arab, bisa-bisa aku pulang tinggal nama atau malah parahnya pulang tinggal badan tanpa kepala *maaf jika bahasanya mengerikan, hahahahah.

Kalau aku ke Malaysia, bisa-bisa aku bernasib sama kaya Manohara. Kalau udah begitu gimana aku mau kuliah? Nasib aja gak jelas. Makanya aku pilih Korea.

Sekarang aku sedang menunggu pesawatku take off, sambil ber-sms ria sama teman-teman SMA ku.

From: Wati
Nitip ambilin kolornya Donghae ya. Jangan lupa!! Kalo lupa aku tagih semua utang makan mie ayammu dulu.

To: Wati
Doain aja aku jadi pembokat dirumah Donghae.

From: Vina
Nitip intipin henponnya Iteuk, aku takut dia ternyata udah punya pacar, pokoknya kamu harus mata-matain dia, jangan ada satu cewekpun yang berani deketin dia.

To: Vina
Semoga aku kerja jadi OG di kantor SM ya.

From: Anggi
Jangan lupa fotoin Siwon yang lagi mandi!!

To: Anggi
Ntar kalo kamu liat kamu mimisan lagi. hahahaha.

 Ya, seperti yang anda lihat para pemirsa yang budiman, teman-temanku memang ajaib. Sekarang pesawatku Take off, terpaksa aku harus matiin ponselku. Semoga saja semua harapan teman-temanku itu terkabul.

***

Sekarang aku sudah sampai di Korea. Alhamdulillah ya, sesuatu, aku sampe dengan selamat sentosa. Sebelum diambil sama majikanku, aku ditampung dulu selama sehari di asrama TKW di daerah Seoul. Kesan pertamaku dengan Seoul, rame. Ya iyalah, secara ini Ibukota Negara. Jujur baru kali ini aku liat tembok gedung yang ada TV nya. Rame, tertib, dan teratur. Yang jadi pertanyaanku adalah, disini ada tukang ojeg gak ya? Soalnya aku suka bingung kalau naik taksi, suka dikibulin juga, jadi mahal deh bayarnya.

“Rin, calon majikanmu datang tuh” tiba – tiba Darinem, salah satu teman TKW di asrama ini masuk ke kamarku.

“Eh, udah ya? Gimana orangnya?”

“Cantik, kalo diliat dari tampang sih baik”

“Semoga aja beneran baik, kenapa aku jadi deg-degan ya?”

“Sudah tenangkan dirimu, semoga kamu sukses”

“Makasih ya Nem, aku pergi dulu. Semoga kamu juga sukses” Setelah cipika cipiki sebentar, aku keluar ke kantor kepala asrama.

“Permisi pak”  kataku setelah membuka pinyu kantor.

“Eh, Rini, sini-sini masuk, majikanmu sudah datang” kata pak kepala asrama yang berkepala botak itu.

“annyeonghaseo, Omonim” kataku sambil membungkukan badan pada nyonya itu. Sebelum berangkat ke Korea, aku sempat di training selama 3 bulan, jadi bahasa Koreaku lumayan lancar.

“Jadi kamu yang namanya Rini?” kata nyonya itu padaku *karena author gak bisa bahasa Korea, jadi percakapn ditulis dengan bahasa Indonesia, tapi bayangin aja pake bahasa Korea, hahahaha.

“Ne, Tutun Juma Rini imnida, tapi nyonya bisa panggil saya TiJe Rini, atau Rini saja”

“Saya Nyonya Kim. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik” katanya lagi sambil mengulurkan tangannya.

“Ne, gamsahamnida” kataku sambil menjabat tangannya.

***

“Itu anak pertama saya, namanya Cho Ahra” Kata Nyonya memperkenalkan anak perempuannnya, cantik sekali.

Tunggu, marganya Cho? Kok Cho? Bukannya tadi nyonya ini bilang marganya Kim? Batinku.

“Annyeonghaseo Agassi” kataku sambil membungkukan badan.

“Annyeonghaseo, kamu pembantu baru disini?”

“Ne Agassi”

“Dari Indonesia?”

“Ne Agassi” anak itu lalu tersenyum ramah, sambil menganggukan kepalanya mendengar jawabnku.

“Itu suamiku, Tuan Cho” kata Omonim sambil menunjuk suaminya yang sedang membaca Koran.

“Annyeonghaseo” kubungkukan lagi badan sebagai tanda hormat. Tuan Cho hanya melihatku, lalu tersenyum ramah, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Jadi suaminya yang bermarga Cho. Kyuhyun juga marganya Cho. Tapi di Korea yang namanya Cho pasti banyak. Kataku dalam hati.

“Ayo, Rini, aku tunjukan kamarmu” kata Nyonya Kim sambil berjalan ke arah dapur, dan aku mengekor dibelakangnya.

“Ini kamarmu, semoga kamu betah tinggal disini”

“Ne, Gamsahamnida Omonim” kataku sambil membungkukan badan, dan kulihat Nyonya Kim pergi keluar kamar.

“Hah, iso bengkek ki awakku, jengkang jengking terus, saben ngomong kok yo kon njengking kaya ngono, selot sue tugel beyekanku1)” rutukku dengan bahasa jawa tulen.

Menurutku, kamar yang diberikan Nyonya Cho tergolong mewah, dengan tempat tidur empuk, jendela yang lumayan besar, lemari besar dengan kaca lebar sebagai pintunya, dan bersih. Ya iyalah, kalau dibandingkan dengan kamarku di kampung, pengap, lemarinya kecil, kasurnya keras, jendelanya juga kecil. Kamarku ini berada didekat dapur.

Kubuka lemari di depanku itu, kulihat ada sebuah baju disana, baju seragam berwarna putih dan hitam.

Pasti ini baju seragam pembantu disini, elit juga, kaya di café-café dikota. Kataku dalam hati.

Segera ku ambil baju itu, lalu kutata baju yang aku bawa ke dalam lemari. Setelah itu aku salin bajuku dengan seragam itu.

“Aduh emak, ayu tenan anakmu iki. Wis kaya artis sinetron nang tivi.” Kataku sambil berkaca memutar-mutar badan.

“Rini! Bisa kesini sebentar?” teriak Nyonya Cho dari arah dapur.

“Ne Omonim” jawabku sambil berjalan dengan terburu-buru ke dapur.

“Kamu bantu saya membuat bibimbap ya. Itu makanan kesukaan anak kedua saya”

“Ahra Agassi punya adik?”

“Ne, laki-laki. Tapi dia sedang bekerja. Dia seorang artis”

“Artis?” deg! Tiba-tiba hatiku berdebar gak karuan, jangan-jangan…

“Ne, nanti kamu bisa melihatnya. Sekarang tolong potong sayuran itu kecil-kecil ya”

“Ne Omonim”

Artis??

***

“Omma! Katanya kau membuatkanku bibimbap? Mana?”  dari dapur ku dengar suara anak laki-laki sedang merajuk. Dia pasti anak kedua keluarga Cho. Huh! Manja banget, pasti banyak maunya. Jelas dia bukan Kyuhyunku yang manis.

“Ada di ruang makan, kau cucilah dulu tanganmu” kata Nyonya Kim.

Sekarang aku sedang membuat susu coklat hangat di dapur. Udara dingin Korea lama-lama membuat hidungku meler.

“Enak banget dingin-dingin minum susu anget” kataku sambil meneguk susu itu.

“Kau pasti pembantu baru di rumah ini” tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku.

Aku menoleh, dan saat itu juga susu yang sedang aku teguk serasa macet dijalan, gak mau ditelan. Cowok putih, tinggi 180an, rambut pendek coklat emas agak gelap, dan wajah yang sangat familiar buatku. Sesaat aku teringat pada susu yang ada dimulutku, apakah harus ditelan atau aku muntahkan keluar, lalu ku ambil keputusan.

Pyuuuhhh. Susu coklat menyembur dari dalam mulutku dan mengenai wajah cowok itu.

“Ya!! Kau! Apa-apaan kau!!” teriaknya.

“Jeosonghamnida, Kyuhyun-ssi, jeongsohamnida. Biar saya bersihkan.” Kataku panic sambil mengelap wajahnya dengan tissue. Sengaja aku mencuri-curi kesempatan mengelus pipinya. Aahhh halusnya. Si Ita pasti iri kalau aku cerita, hahahahaha. Kataku dalam hati.

“Ya! Kenapa kau malah senyam-senyum seperti itu! Kau cuci saja bajuku ini!” katanya sambil melepaskan kaos yang dipakainya dihadapanku.

Gusti Allah!! Paringono kuat! Ya Allah, Kyuhyun… Kyuhyun topless di depan mukaku!!! Mimpi apa aku semalam!!

“Kau cuci ini dan jangan kau ulangi lagi perbuatanmu itu!” Katanya sambil melangkah keluar dapur.

Aku hanya bisa mengangguk lemah sambil terus memandangi wajahnya.

Kyaaaaa! Kyuhyun! Kyuhyun jadi majikanku! Yes yes yes! Kataku dalam hati sambil joget-joget sableng ala Fitri Tropika.

Kucium – cium kaos Kyuhyun yang seharusnya aku cuci itu. Wanginya, benar-benar membuatku hilang ingatan. Foto! Aku harus foto bareng kaos Kyu, terus aku pajang di facebook, pasti anak-anak pada heboh.

Setelah sesi jeprat-jepret sebentar, aku memutuskan untuk tidak mencuci kaos itu, tapi menyimpannya baik-baik, sebagai oleh-oleh, kenang-kenangan dari Kyuhyunku sayang, kalau aku pulang lagi ke Indonesia.

***

Aku sedang dikamar sekarang, aku baru saja menguplod foto-fotoku dengan Kyu (baca: Kaosnya) di facebook. Kebetulan kemarin aku sempat beli handphone di toko dekat asrama. Biarpun murahan tapi lumayan bisa buat online. Dan benar saja, reaksi teman-temanku kebanyakan gak percaya.

Anggi cute
Masa? Kamu jadi pembantu dirumah Kyu? dan itu kaosnya?

Ita manis
Kamu liat Kyu telanjang!! Yang boneng 2)? Lombo3) awas loh!

Rini Imoed
@Anggi cute: iya, itu kaosnya, aku tadi numpahin susu ke bajunya, biar bisa liat dia topless. Hahahahah.

@Ita manis: tenanan iki, aku malah sempet ngelus pipine,, aluse reeekk. Gusti! Aku wis arep pingsan liat awak mulus Kyu. hahahaha


Ita manis
Asem! Aku kepengin nusul4) Rini!!

Mendadak aku seperti selebriti, banyak orang minta pertemanan ke facebookku, kebanyakan elf yang liat statusku, dan yang mendengar beritaku serumah dengan Kyuhyun, yang menyebar dari facebook ke facebook.

***

“Ahra Agassi sedang apa?” tanyaku sambil menaruh jus buah di meja di dalam kamar Cho Ahra.

“Aku sedang mencoba ipad apple terbaru. Aku baru beli tadi”

“Lalu macbook apple ini bagaimana?” tanyaku.

Enak banget bisa gonta ganti gadget sesuka hati, masih bagus-bagus juga, sayang banget kalau dibuang. Kataku dalam hati.

“Kamu bisa menggunakan komputer? Bisa internetan?”

“Ne Agassi, kebetulan saya sempat belajar di sekolah”

“Kalau begitu macbook itu buat kamu saja, kamu bisa pakai Hotspot yang ada dirumah ini”

“Jinja? Gamsahamnida Agassi, gamsahamnida” kataku sambil membungkukan badan.

***

“Hei kau! Ambilkan aku minum!” Kyu berteriak padaku yang sedang mencuci baju di belakang rumah.

“Ne, Kyuhyun-ssi”

Ku buatkan Kyu susu hangat dan air putih. Kulihat dia sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja makan. Dia masih memakai piyama, rambutnya pun masih acak-acakan.

“Ini susu dan air putihnya” kataku sambil sedikit menyentuh bahunya. Bukan Rini namanya kalo gak bisa mencuri kesempatan.

Kyuhyun mendongak dan memperlihatkan wajahnya. Matanya masih setengah menutup, kulihat ada sedikit belek di ujung matanya, hihihihihi, lucu. Di wajahnya pun aku lihat masih ada bekas iler mengalir, hahahahaha.

“Ya! Kenapa kau senyam-senyum seperti itu?” teriaknya di depan mukaku.

Kenapa sih si Kyuhyun ini hobi banget treak-treak. Kataku dalam hati.

“Ani, hm.. itu” Kataku sambil menunjuk belek dan iler Kyu.

Sadar aku meledeknya, dia melotot padaku, lalu dia mendekatkan wajahnya padaku. Sekarang wajahnya hanya berjarak 5 cm dari wajahku.

Gusti!! Ganteng tenan ki menungsa!! Kataku dalam hati

“Siapkan aku air panas, aku mau mandi!!” ucapnya dengan suara menggelegar persis di depan mukaku.

“Ne, Kyuhyun-ssi” Kataku sambil menundukan muka menyembunyikan wajah merahku.

“Aigo! Dari mana Omma mendapatkan pembantu gila seperti dia” sekilas ku dengar dia berkata lirih.

Aku? Gila? Astagfirullah.

Aku segera melangkah ke kamar mandi untuk menyiapkan air panas untuk Kyu. kenapa aku merasa seperti isRininya ya? Hihihi gak apa-apa lah, lumayan buat kenang-kenangan, pernah ngerasain jadi istri Kyu. hahahaha.

“Kyuhyun-ssi, air hangatnya sudah siap” kataku sambil mengetuk pintu kamar Kyu. Tapi gak ada jawaban.

Diam – diam aku masuk ke dalam kamar Kyu. Kulihat dia sedang tertidur pulas.

Tidur lagi? Ealah kebo! Kataku dalam hati.

Tapi tidurnya lucu, dengan mata terpejam, tangan disilangkan di dada, mulut sedikit mangap (sekarang aku tau kenapa dia ngiler tadi), dan terdengar dengkuran halus dari dalam mulutnya.

Ngorok juga ada nadanya. Gak fals. Imut banget. Batinku.

Entah kenapa aku pegen banget ngesun pipinya. Gak apa-apa kali yak, kalau nyicip sedikit. Pelan-pelan aku dekati pipinya dan  ku cium pipinya dengan lembut.

Duh Gusti Allah! Bibirku wis ndak perawan lagi! Sudah nempel di pipi Kyu! Kyaaa! Hatiku benar-benar seperti mau loncat dari dadaku, pertama kali aku nyium cowok, dan itu Kyuhyun. Super junior Kyuhyun.

Saat aku sedang mengamati wajahnya dengan hati berbunga-bunga. Tiba-tiba Kyu membuka matanya.

“Ngapain kamu disini!” bentaknya

“hm.. itu.. anu.. anunya kamu, eh maksudnya air panasnya sudah siap” kataku terbata-bata.

“Jangan pernah masuk ke kamarku lagi saat aku sedang tidur, araseo!” katanya tepat di depan mukaku lagi.

“Ne, Kyuhyun-ssi”

Sambil mengacak-ngacak rambutnya dan sesekali menguap, dia pergi ke arah kamar mandi.

Kamar mandi? Ya kamar mandi!! Kenapa gak aku intip aja? Sekali jepretan juga gak apa-apa kan? Bisa buat koleksi. Batinku.

Aku berjalan mengendap-endap ke arah pintu kamar mandi, tak lupa handphone ditangan.


Gimana nasibku selanjutnya, just wait for next chapter.

---TBC---

Note:
1)  Hah, iso bengkek ki awakku, jengkang jengking terus, saben ngomong kok yo kon njengking kaya ngono, selot sue tugel beyekanku à hah, bisa sakit pinggangku, bolak-balik membungkuk, setiap selesai ngomong kok harus membungkuk seperti itu, lama-lama patah pinggangku.

2) Yang boneng? à yang benar? (bahasa gaul yang kelewat gaul, hahaha)

3) Lombo à Bohong

4) Nusul à Nyusul

2 komentar:

  1. hahaha, f yg ini lucu, chingu, lanjutin yak ^^

    aq suka yg komedi gini sh sbnrny :D

    BalasHapus