Kamis, 01 Desember 2011

BECAUSE I AM A GIRL (CHAPTER 1: SUNSET)

Type                : Multi-chapter
Author             : Istrinya Kyuhyun
Main Cast       : Cho Kyuhyun, Lee Ha In, Lee Song Na (omma)
Supporting Cast: Ryeowook, Micha, Yongjo, Roland (dog)
Rating             : All Ages
Theme             : Romance, tragedy








Duniaku, dunia hitam,
Tak pernah lagi ku kenal warna lain selain hitam
Sejak kumenutup mataku 5 tahun lalu
Dan mungkin untuk selamanya.

***

“Micha geser ke kiri sedikit, Yongjo lebih mesra dikit dong,,, aduuuuhhh kenapa malah jadi kaku begitu?? Rileks aja,, senyum yang manis ya micha… yak! Tahan seperti itu.”

Kliiik kliik kliiik

“yak! Bagus sekali, kita ambil pose satu lagi ya.”

Seorang fotografer tampak sedang member pengarahan kepada sepasang model. Cho Kyuhyun fotografer muda berusia 23 tahun yang sedang naik daun. Hasil karya fotonya banyak dipasang di majalah-majalah terkemuka korea.

“yongjo kakimu terlalu kedepan, dan jangan membungkuk! Micha pertahankan posisimu seperti itu. Okeehh.. satu dua…”

Guk guk guk guk.

“hey, Roland! Jangan lari terlalu cepat! Aku bisa jatuh! Kyaaaa!”

Seorang yeoja tampak sedang memegang tali kekang anjing yang sedang berlari kencang ke arah area pemotretan Kyuhyun.

“kyaaa” Micha berteriak karena tiba-tiba ada anjing berhenti didepannya

“mianhae” kata yeoja itu sambil menoleh ke arah Kyuhyun

Klik

“ya! Apa-apaan kau ini? Apa kau tidak tau sedang ada pemotretan?” Kyuhyun berteriak sambil melihat display cameranya

Ya tuhan! Dia buta. Batin Kyuhyun

“mianhae, jeongmal mianhe”  yeoja itu menoleh kebeberapa arah dengan pandangan kosong.

“anniyo, tidak apa-apa” Kyuhyun berkata sambil memandangi dan memotret wajah cantik namja itu.
“ayo Roland kita pergi” kata yeoja itu memerintah anjingnya.

Guk guk guk

“sekali lagi mianhae” yeoja itu berkata sambil membungkukan badan dan berlalu pergi dengan anjingnya

“dia buta?” Ryeowook asisten Kyu bertanya pada Kyuhyun

“iya, tapi cantik” Kyuhyun tidak mengalihkan pandangannya dari display kamera yang menampilkan wajah yeoja itu.

“iya, sangat cantik, kasihan dia, sejak kapan ya dia buta?” Ryeowook terus memandangi punggung yeoja yang terus menjauh itu.

“entahlah” Kyuhyun berkata sambil melamun memandang hasil fotonya.

***

Dark, always dark
Although the sun shines
The stars appear
And the moon smiles
It is always dark for me

“kau capek Roland? Untuk hari ini cukup jalan-jalannya ya. Kita istrahat sebentar lalu pulang. Kau laparkah?”  Lee Ha In berkata kepada anjing di depannya yang sedang terengah-engah sambil mengibaskan ekornya. Mereka tampak duduk di taman di tepi sebuah danau.

Guk guk guk

“aku juga lapar Roland. Omma masak apa ya dirumah?”

Guk guk guk

“kau ini dari tadi jawabnya hanya guk guk saja. Jawab iya. I.Y.A”

Guk guk guk

“hahahahahha” Ha In tertawa sambil membelai anjing kesayangannya itu, anjing yang sudah menjadi penglihatannya, setelah dia kehilangan matanya 5 tahun lalu.

“halo, bolehkah saya duduk disini? Saya lihat bangku disebelah kamu kosong” seorang pemuda bertanya pada ha in.

“hmm… silahkan” Ha In menjawab sambil terus membelai leher anjingnya.

“kau masih ingat aku?” pemuda itu kembali bertanya

“maaf, aku tidak bisa melihat, tapi sepertinya aku sudah pernah mendengar suaramu” Ha In menjawab sambil menunduk

“aku fotografer yang kemarin kau ganggu” Kyuhyun berkata sambil tertawa

“mianhae atas kejadian kemarin, aku benar-benar tidak tahu” Ha In kembali membungkukan badan tanda maaf

“anniyo, tidak apa-apa. Oia, namaku Kyuhyun, cho Kyuhyun” Kyuhyun memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.

“hmm, namaku Ha In, lee Ha In” jawab Ha In tanpa menyambut uluran tangan Kyuhyun

“senang berkenalan denganmu Ha In” Kyuhyun mengambil tangan Ha In dan menjabatnya. . “itu anjingmu ha in?”

“iya, namanya Roland”

“hai Roland. Jabat tangan?” Kyuhyun mengulurkan tangannya pada Roland

Guk guk. Rolandpun mengulurkan tangannya menyentuh tangan kyuyun.

“good boy, good boy. Anjingmu pintar ha in” Kyuhyun mulai membelai kepala Roland.

“ya, dia anjing khusus pembantu orang tuna netra sepertiku. Sepertinya dia menyukaimu”

“ya, entah kenapa banyak anjing menyukaiku, hahahahahahha. Bukan begitu Roland?”  Kyuhyun menampilkan senyumnya yang menawan, namun sayang ha in tidak dapat melihatnya.

Guk guk guk

“ayo Roland kita pulang, sudah sore, nanti omma menunggu kita. Aku permisi dulu tuan cho.” Ha IN bangkit dari kursinya dan membungkukan badan ke pada Kyuhyun, namun sayangnya dia salah arah.

“jangan panggil aku tuan cho, Ha In, panggil saja Kyuhyun, kyu saja juga boleh” kyu berkata sambil sekali menampilkan senyumnya, yang sekali lagi tak bisa Ha In liat.

“baiklah Kyuhyun, selamat tinggal”

“kenapa selamat tinggal? Seperti kita tidak akan bertemu lagi. Ucapkanlah sampai jumpa lagi”
“hmm, kita kan tidak tau takdir, bisa saja besok aku pindah atau bahkan pergi dari bumi ini” Ha In berkata sambil mengerutkan dahi

“tapi kau percaya takdir bisa saja membawa kita kembali bertemu kan?”  Kyuhyun memandang lekat wajah Ha In. Ha In mengangguk pelan. “maka ucapkanlah sampai jumpa lagi”

“aku harus segera pulang Kyuhyun, omma pasti khawatir kalau aku dan Roland pulang terlambat. Sampai jumpa lagi” Ha In berkata sambil melangkah pergi.

“sampai jumpa lagi Ha In. hati-hati di jalan” Kyuhyun berkata sambil melambaikan tangannya. “eh, buat apa aku melambaikan tangan? Toh dia tak bisa melihat. Hahaha” Kyuhyun bergumam sambil tertawa lirih, namun sedetik kemudian wajahnya berubah sedih, sambil terus menatap punggung Ha In yang semakin menjauh.

***
Siapa laki-laki tadi? Siapa Cho Kyuhyun itu? Kenapa dia tiba-tiba mendatangiku dan sok akrab sekali denganku. Kenapa dia tidak memperbolehkanku menucapkan selamat tinggal? Kenapa harus sampai jumpa lagi? Apa yang dia inginkan dariku? Batin Ha In dalam kegelapan kamarnya.

“Roland, apa kau menyukainya? Apa kau menyukai Cho Kyuhyun? Apa dia pria baik? Kau harus menggigitnya jika dia jahat padaku, apa kau mengerti?” Ha In membelai Roland yang terlelap di atas ranjang Ha In.

Aku harap kau pria baik Cho Kyuhyun, aku harap kau dapat memberiku sinar yang baru di kehidupanku yang gelap. Aku harap kau bisa memberikan jiwaku kehangatan, sehangat suaramu. Apa aku mulai berharap dapat bertemu lagi dengannya? Tidak tidak, lee Ha In tidak boleh seperti ini. Dia, Cho Kyuhyun, hanya orang yang baru pertama kali aku temui, aku tidak boleh berharap bertemu lagi dengannya, tidak boleh

***

“omma apa kau sudah mengambil susu untuk Roland?” Tanya Ha In kepada ibunya saat sedang berbelanja di supermarket.

“aigo! Omma lupa!” kata omma sambil menepuk jidatnya. “Ha In kau tunggu disini sebentar ya, omma mau ambil susu buat Roland, jangan kemana-mana sampai omma kembali” omma berkata sambil mencubit pipi Ha In.

“ne, omma tenang saja” kata Ha In sambil tersenyum. Omma pun pergi membawa kereta belanjanya.

“he! Tolong minggir sedikit, kau menghalangiku memilih sabun” kata seorang ahjuma pada Ha In

“mianhae, mianhae” Ha In mundur sambil membungkuk kepada ahjuma itu.

Tanpa sengaja Ha In menyenggol tumpukan gardus sabun yang hendak disusun di rak. Tumpukan itu lalu bergoyang tidak seimbang.

“awaaaaassss!!” seorang pemuda berteriak sambil berlari ke arah Ha In lalu menarik tangan Ha In dan memeluknya.

Braaaaaakkkkkk. Tumpukan kardus itu jatuh, sabun batangan bersebaran di lantai.

“kyaaa.. kyaa..” para ahjuma disekitarnya berteriak dan menimbulkan keributan.

“gwaenchanahyo?” kata pemuda itu

“tuan Cho?” Tanya Ha In

“ternyata kau masih mengenaliku Ha In. hahahah. Dan kenapa kau memanggilku tuan Cho lagi? Sudah kubilang panggil saja Kyuhyun” kyu berkata sambil pura-pura cemberut.

“mianhae aku lupa. Gomawo sudah menolongku” Ha In membungkuk ke arah kyu

“ne, cheonmaneo. Kau sendirian disini?” kyu tampak melihat ke sekeliling, mencari orang yang menemani Ha In

“anniyo, aku bersama ommaku. Tapi dia sedang mengambil susu”

“eh, rambutmu berantakan Ha In” kyu menyisir rambut Ha In dengan jari-jarinya.

Ya tuhan! Kenapa hatiku berdebar? Apa mukaku merah sekarang? Kata Ha In dalam hati

“sudah rapi sekarang” kyu berkata sambil membelai kepala Ha In.

“gomawo Kyuhyun”

“ada apa ini Ha In?” omma Ha In kembali sambil melihat para pelayan sedang merapikan sabun-sabun yang berserakan

“tadi Ha In tidak sengaja menyenggol tumpukan kardus sabun, sehingga kardusnya jatuh” kyu menjawab pertanyaan omma Ha In.

“mwo? Ha In Gwaenchanahyo?” Tanya omma Ha In dengan nada khawatir sambil mengamati tubuh putrinya.

“ne omma, gwaenchanahyo. Kyuhyun sudah menolongku”

“gamsahamnida Kyuhyun, sudah menyelamatkan anak saya” omma Ha In membungkuk kepada Kyuhyun

“ne, cheonmaneyo ahjuma, saya teman Ha In, sudah seharusnya saling membantu” kyu tersenyum kepada omma Ha In

“Ha In, aku pergi dulu, aku masih ada urusan lain. Permisi ahjuma” Kyuhyun membungkuk pada omma Ha In dan berlalu pergi.

“siapa dia Ha In?” omma bertanya pada Ha In

“orang yang aku kenal secara kebetulan. Waktu itu Roland mengganggu pekerjaannya”

“pemuda yang baik dan tampan” omma berkata sambil mencubit pipi Ha In. “ayo kita pulang”.

Cho Kyuhyun, dia tidak hanya bisa membuat Roland menyukainya, bahkan ommaku juga. Omma bilang dia tampan, ya tuhan mendadak aku ingin sekali kembali memiliki penglihatanku. Seperti apa sosok Cho Kyuhyun itu? Yang bisa aku rasakan hanya kehangatan saat dia memelukku tadi, serta kelembutan saat tangannya membelaiku.

***
“jam berapa ya sekarang?” Ha In meraba jam tangan khusus untuk penderita tuna netra yang dilengkapi huruf Braille. “jam 5.15, sebentar lagi matahari terbenam” hain berkata sambil menatap lurus ke depan, namun kemanapun arah dia menatap hanya satu yang dia lihat, kegelapan.

“Roland, seperti apa sunset sekarang? Apakah masih seindah dulu saat aku masih sering duduk ditepi danau ini  menikmatinya?” Ha In bertanya pada Roland yang duduk di depannya.

“sunset tidak akan pernah berubah Ha In. dia akan selalu indah, seindah yang kau lihat dulu” kata Kyuhyun sambil duduk di bangku sebelah Ha In.

“Kyuhyun? Kau selalu saja mengagetkanku” kata Ha In menoleh ke arah Kyuhyun

“hahahha. Ya kadang aku bisa seperti angin yang datang kapan saja, dan pergi kapanpun aku mau”

“kau bukan angin Kyuhyun, kau hantu”  Ha In berkata sambil tersenyum

“hahahha. Kau bisa saja. Kenapa kau menyukai sunset Ha In?” kyu bertanya sambil diam-diam memotret wajah Ha In.

“karena aku suka ke indahan, dan sunset memiliki keindahan yang sangat dalam, perpaduan warna orange yang kemudian berubah menjadi ametish, lalu ungu, lalu gelap. Namun sayangnya aku sudah tidak bisa lagi membedakannya. Sudah tidak bisa lagi melihat keindahannya” Ha In berkata dengan kepala tertunduk dan satu air mata menetes.

“Ha In, keindahan itu bukan ada dimata” kyu mengangkat dagu Ha In sehingga wajahnya tak lagi menunduk, tetapi menghadapnya. “ tapi disini” kyu menunjuk dada Ha In. “keindahan akan selalu ada dihatimu”

“tapi aku sudah tidak bisa melihat kyu” air mata Ha In semakin deras mengalir

“kau bisa melihat keindahan tidak hanya dengan matamu. Besok akan aku tunjukan suatu hal, kau pasti suka. Sekarang ayo ku antar kau pulang, ini sudah malam” kyu menggandeng tangan Ha In, dan membimbingnya masuk ke mobilnya, Roland mengikuti mereka dari belakang.

“kau bisa memberitahuku alamat rumahmu kan?” kyu bertanya sambil memasangkan safety belt ke tubuh Ha In.

“ne, gomawo Kyuhyun”

***
“omma, aku pulang” Ha In berteriak dari luar pintu rumahnya, Kyuhyun berada disampingnya sambil terus menggandeng tangannya

Guk guk guk . Roland menyalak dari belakang tubuh Ha In.

“kau kemana saja Ha In jam segini baru pulang?” omma Ha In membukakan pintu sambil berkata keras, dari balik daun pintu. “eh?, bukannya kau Kyuhyun yang menolong Ha In kemarin lusa?” kata omma HaIn saat melihat Kyuhyun bersama Ha In.

“annyeonghaseo ahjuma, apa kabar?” kyu membungkukan badan didepan omma Ha In

“baik, kau sendiri? Eh kenapa Ha In bisa pulang bersamamu?”

“tadi aku bertemu dengan dia di danau taman omma, lalu dia mengantarku pulang” Ha In berkata sambil melangkah masuk ke rumah dibantu oleh ommanya dan Roland.

***
“Keindahan itu bukan dimata Ha In, tapi disini, dihatimu” Ha In kembali mengingat ucapan kyu di taman sambil menyentuh dadanya sendiri dan merasakn debaran kuat jantungnya.

Cho Kyuhyun, kau selalu bisa membuat hatiku berdebar, kau selalu bisa membuatku tersenyum, dan kau selalu bisa membuatku terus mengingatmu. Aku menyukaimu Cho Kyuhyun, tapi apa mungkin perasaan ini berubah menjadi cinta? Aku tidak boleh mencintainya, dia sempurna, tapi aku tidak. Aku harus bisa menahan diriku. Ha In melamun sambil tiduran di atas ranjangnya.

“Ha In kau sudah tidur?” omma Ha In tiba-tiba masuk ke kamar Ha In

“belum omma, wae?

“Kyuhyun tadi minta ijin mengajakmu jalan-jalan ke suatu tempat, katanya kamu pasti senang ke tempat itu”

“omma mengijinkannya?”

“tentu sayang, menurut omma dia pemuda yang baik, dan omma melihat ketulusan dan kejujuran dimatanya” omma berkata sambil membelai rambut Ha In “omma berharap dia bisa membahagiakanmu”
“maksud omma?” Ha In terkejut dengan perkataan ommanya

“sudahlah, kau tidur saja, besok kau akan pergi dengan Kyuhyun kan, istirahatlah” kata omma lalu mencium kening Ha In dan pergi keluar kamar.

***
“kau tampak cantik Ha In” omma berkata sambil menyisir rambut panjang coklat Ha In

“omma kenapa aku harus berdandan seperti ini? Aku Cuma mau pergi sebentar” Ha In berkata dengan muka merah karena malu

“tidak sopan pergi dengan seorang pemuda tapi penampilanmu berantakan. Ayok kita kedepan, kyu sudah menunggumu” omma membimbing Ha In ke teras depan dimana Kyuhyun sudah duduk menunggu ditemani Roland.

“Kyuhyun, Ha In sudah siap,” omma berkata pada Kyuhyun yang sedang asik membelai kepala Roland

Kyuhyun memandang Ha In dengan pandangan kagum. Dia memandang Ha In dari ujung rambut sampai ujung kakinya.

“kau tampak cantik Ha In”

“gomawo Kyuhyun, omma yang memilihkan baju ini” Ha In yang memakai baju terusan sebatas lutut bergambar bunga, dengan rambut tergerai sampai punggungnya.

“ayok kita pergi, saya dan Ha In pergi dulu ahjuma” Kyuhyun membungku ke omma Ha In, dan membimbing Ha In masuk mobilnya. Roland melihat dari teras dengan sedih karena tidak diajak.

“kau mau membawaku kemana kyu?” Tanya Ha In saat mobil mereka telah melaju membelah kota ulsan.

“ke suatu tempat yang indah” kyu menjawab penuh misteri.

***
“ pelan-pelan saja jalannya ha in, terus berpegangan padaku” kata kyu saat mereka sampai di tempat yang dituju kyu. “kita harus jalan naik bukit itu sebentar”

“kau ini sebenarnya mau membawaku kemana?”

“ke tempat yang indah”

“seindah apapun aku tidak akan bisa melihatnya”

“kata siapa? Aku berani membawamu kesini karena aku tau kau pasti bisa menikmatinya. Sebentar lagi kita sampai”

“masih lama kah? Kakiku bisa pegal kalau harus naik bukit”
“kita sampai Ha In. waah indahnya, kita bisa melihat ramainya gedung di kota”

“kyu apa kau sudah lupa? Aku ini tidak bisa melihat, aku tak bisa melihat gedung-gedung itu”

“anni, anni, kamu bisa melihatnya dengan hatimu, kau ingat perkataanku kemarin?”

“eottoke?”

 “ rentangkan tanganmu seperti ini” kyu membantu merentangkan tangan Ha I  dari belakang  “lalu hiruplah nafas dalam, dan dengarkan suara yang ada di sekitarmu”

“huuuhh, haaahhh” Ha In menarik nafas dalam lalu menghembuskannya “bau pohon pinus, ada juga bau bunga, ada kicauan burung, ramai sekali kyu, mereka saling sahut “ Ha In berkata sambil tersenyum dan tidak henti-hentinya menghirup udara, merasakn bau-bauan disekitarnya

“indah sekali bukan?” kata kyu sambil kembali memotret wajah Ha In yang tersenyum.

“iya, sangat indah”

“ada satu lagi cara kamu bisa menikmati keindahan, pegang ini” kyu menyerahan sebuah tanaman ke tangan Ha In

“apa ini?”

“pegang saja dan rasakan setiap sudutnya, kau akan menemukan suatu bentuk”

“daun semanggi? Semanggi berdaun empat! Dari mana kau dapat ini? Kau akan mengalami keberuntungan, simpanlah”

“anni, kau saja yang simpan, aku ingin kau selalu beruntung. Boleh aku tau sejak kapan kau tidak bisa melihat?” kyu bertanya dengan nada hati-hati.

“sejak 5 tahun lalu”

“kenapa kau bisa seperti ini? Kecelakaan mobil?”

“anniyo, waktu itu aku sedang berada dipameran fotografi, aku sedang melihat-lihat foto seorang yeoja yang dipajang di atas meja, lalu tanpa sengaja aku menumpahkan minuman ke atas sepatuku, aku lalu berjongkok membersihkan sepatuku, namun ketika aku menarik tissue yang tergeletak di atas meja,  ada sebotol cairan kimia yang ikut jatuh tertarik dan menyiram mukaku. Kulit wajahku tidak rusak, namun cairan itu merusak mataku” Ha In berkata dengan wajah sedih dan tertunduk.

“sudahlah, kau tidak usah sedih lagi, sekarang kau sudah tau bahwa keindahan tidak hanya bisa dinikmati oleh penglihatanmu, tapi juga dari inderamu yang lain. Kau tunggu disini ya, aku mau ambil makanan dari mobil” kyu berkata sambil melangkah pergi.

Dia mengajariku hal yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Ha In berkata dalam hati sambil tersenyum dan menggemgam erat daun semanggi pemberian Kyuhyun.

“aduuh, repotnya menata tikar sendirian, aku tak biasa piknik, ini harus bagaimana ya? Ya tuhan, aduh aduh, tumpah tumpah, oh tidak, syukurlah” omel kyu sambil menata tikar dan keranjang piknik yang dia ambil dari mobil

“kau sedang apa kyu?” Tanya Ha In, heran dengan keributan yang ditimbulkan kyu.

“ah, anni duduk sini Ha In, aku sudah bawa bekal makan, ada sushi, ada jus buah juga” kata kyu sambil membimbing Ha In duduk di sebelahnya. “aku suapin ya, buka mulutmu”

“hahahah, kau membuat ini sendiri?” Ha In berkata sambil mengunyah sushi dari kyu

“iya, dibantu pembantuku”

“kau tinggal bersama orangtuamu?”

“tidak, orang tuaku ada di Canada. Aku tinggal sendiri dengan pengurus rumah tanggaku, kadang assistenku ryeowook datang menginap. Ayo habiskan makanannya lalu kita pulang. Apa kau merasa senang hari ini?” kata kyuhyun sambil terus menyuapi Ha In, dan dirinya sendiri,

“iya aku senang hari ini, gomawo sudah membuat hari ini indah” Ha In berkata sambil tersenyum lebar.

Kyu tersenyum penuh arti, ada kelegaan di hembusan nafasnya, tapi matanya masih menyiratkan kesedihan.

***
“kau senang hari ini?” omma bertanya pada Ha In sambil menyisir rambutnya sebelum tidur.

“iya omma, dia membawaku ke bukit dan mengajariku bahwa keindahan tidak hanya di nikmati dari penglihatan, tapi juga dari pendengaranku, penciumanku, bahkan dari tanganku juga”

“syukurah kalau kau senang, omma senang melihatmu tersenyum terus hari ini”

“hahahahha.memangnya selama ini aku tidak pernah tersenyum omma?”

“senyummu berbeda hari ini. Sudah tidurlah, kau pasti capek hari ini.” Omma menarik selimut ke arah Ha In

“omma”

“ne”

“aku menyukainya, aku menyukai Cho Kyuhyun”

“omma tau, semoga kau bisa bahagia bersamanya” omma mencium kening Ha In “tidurlah”

Aku tak bisa menyangkal lagi, aku mencintaimu Cho Kyuhyun, kau membawa sinar ke kehidupanku yang gelap, sarangheo…

Ha In terlelap dalam tidurnya, dalam kegelapan.

***
I'm just an ordinary girl
which can fall in love
although I'm not perfect
but you can make me perfect
it’s because I’m a girl


--TBC--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar