Senin, 20 Februari 2012

NOT AN ORDINARY MAID (Chapter 3 : I'M THE LUCKY ELF)

hyah... akhirnya setelah lama ditunggu ini FF muncul juga. maaf ya kalo lama banget lanjutannya, soalnya entah kenapa selera humor aku hilang selama beberapa waktu ini. Maunya bikin yang romance dan tragis mulu, hahaha *nyari alesan.

yodah deh, selamat ngakak ketemu dengan Ti Je Rini.





Type                : Multi-chapter
Author             : Istrinya Kyuhyun
Main Cast       : All suju member, Tutun Juma Rini
Suporting Cast: Wati, Anggi, Rina, Ita, Nia, Vina.
Rating             : All Ages
Theme             : Comedy





Review last chapter

Aku sedang berada di lift menuju lantai 11 apartemen tempat dorm suju berada. Sepanjang perjalanan dari rumah sampai ke apartemen ini, Kyuhyun terus menceramahiku dengan berbagai peraturan dan larangan yang harus aku penuhi, seperti dilarang ngintip member suju kalau sedang mandi, dilarang melihat kalau member sedang ganti baju, dan dilarang-dilarang yang lainnya, yang menurutku aneh.

Hatiku semakin berdebar gak karuan di setiap langkah yang membawaku semakin dekat ke pintu dorm.

Saat pintu dorm terbuka dan aku masuk ke dalamnya, tampak member suju yang masih tersisa lengkap 8 orang berderet menyambutku.

“Annyeonghaseo” kata mereka serempak.

Berdiri dari kananku, ada Siwon, Donghae, Sungmin, Ryeowook, Yesung menggendong ajing hitamnya (ini biang keroknya. Batinku saat kulihat anjing itu), Leeteuk, Eunhyuk dan terakhir Shindong.

Melihat mereka semua tersenyum dan menyambutku denga sangat ramah, membuat hatiku semakin berbunga-bunga. Saking bahagianya malah membuat kepalaku pusing tiba-tiba, badanku lemas, dan semuanya gelap.

***
“Bangunlah.” Samar-samar kudengar sebuah suara dan kurasakan juga sedikit cipratan air di wajahku.

“Hmm.” Gumamku.

“Eh, kau sudah sadar? Gwenchana?” kata suara itu.

“Aku dimana?” tanyaku dalam bahasa Indonesia. Mataku masih terpejam, kepalaku masih pusing.

“Eh? Kau bicara apa? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan.”

Aku buka mataku dan melihat ada seseorang sedang menunduk diatasku. Bukankah dia Ryeowook? Hah Ryeowook? Astaghfirullah. Aku langsung bangkit bangun dari tidurku. Kulihat semua orang sedang menatap ke arahku. Semua member suju lengkap memandangku dengan pandangan aneh, sedangkan Kyuhyun kulihat menatapku dengan pandangan marah, mati aku.

“Ya! Kau kenapa harus pingsan seperti itu? Merepotkan saja!” bentak Kyuhyun padaku.

“Jongsohamnida, jongsohamnida.” Kataku sambil membungkukan badan.

“Sudahlah Kyu, mungkin dia terlalu lelah. Kau galak sekali padanya.” Ucap Leeteuk. Kyuhyun hanya mencibir lalu masuk ke dalam sebuah kamar.

“Rini-ssi kau istirahat dulu saja, kamarmu ada disebelah dapur, Ryeowook akan mengantarkanmu.” Ucapnya lagi.

“Ne, istirahat saja dulu, tapi nanti buatkan kami makanan ya.” Ucap Eunhyuk. Aku hanya mengangguk kecil sambil mengikuti Ryeowook yang sudah berjalan ke arah dapur.

“Ini kamarnya. Selamat beristirahat.” Ucap Ryeowook didepan pintu kamar.

“Sebentar, Rini, bolehkan aku panggil Rini? Sepertinya kau lebih muda dari ku.” Ucap Leeteuk yang tiba-tiba sudah ada di belakangku.

“Ne.” kataku sambil mengangguk.

“Baiklah, Rini, sebentar lagi kami mau berangkat latihan, sekitar jam 12 malam kami baru pulang, tolong saat kami pulang sudah ada makanan untuk kami, lalu dorm juga sudah rapi. Rapikan saja ruangan depan tadi dan dapur, tidak usah membereskan kamar kami, dan tolong jangan pernah masuk ke kamar kami, begitu juga dorm dilantai 12. Arraso?” ucap Leeteuk penuh wibawa. Ya allah, Leeteuk bener-bener leader sejati.

“Ne, ara.”

“Selamat beristirahat.” Kata Leeteuk lalu berbalik dan melangkah pergi bersama Ryeowook.

“Gamsahamnida Leeteuk-ssi, Ryeowook-ssi.” Ucapku sambil membungkuk pada mereka berdua.

Aku menutup pintu kamarku dan langsung berbaring di atas tempat tidurku. Kamar ini memang lebih kecil dari kamar ku saat berada di rumah Kyuhyun, tetapi tetap tidak kalah nyaman. Kamar ini hanya berisi sebuah tempat tidur single, lemari pakaian kecil dan satu set meja rias kecil.

Aku berbaring sambil menatap langit-langit kamarku. Aku masih tidak percaya sekarang bisa satu rumah dengan semua member super junior. Aku kembali teringat saat-saat aku masih sekolah dulu, tak pernah terlintas dipikiranku aku bisa berada sangat dekat dengan mereka seperti ini. Mengingat teman-temanku membuatku terbangun dari tempat tidurku. aku mengambil mac bookku dan langsung menyalakan koneksi internet, tidak lupa aku mengirim sms kepada semua temanku memberitahu mereka supaya mau berSkype denganku.

“Heh, lagi pada ngapain?” Tanyaku pada semua teman-temanku saat wajah mereka muncul di layar macbookku.

“Aku lagi ngumbahi (mencuci baju), disms langsung lari ke rumah Nia.” Ucap Wati dengan nafas masih ngos-ngosan.

“Lah mending, aku lagi ngasih makan ayam. Ndak pake cuci tangan langsung kesini.” Kata Rina nggak mau kalah sambil mengacungkan kedua tangannya yang masih belepotan dedak (makanan ayam).

“Ihh, Rina ambune (Rina baunya), cuci tanganlah, ntar kamarku ikut bau.” Pekik Nia sambil mendorong tubuh Rina keluar dari kamarnya.

“Wis, wis, ndak usah pada bertengkar gitu.” Ucapku saat melihat mereka mulai saling bertengkar dan cuek padaku.

“Eh, Rin, kamu udah nyampe Dorm suju?” Tanya Anggi yang menjadi satu-satunya orang yang masih menghiraukanku.

“Udah, ini lagi dikamar pembantunya. Tapi anak-anak suju lagi pergi latihan.”

“Aku mau liat dorm!” Teriak Rina dari arah belakang. Ternyata Nia melarangnya duduk diatas karpetnya.

“Ih, ndak mau ah. Disini aja.”

“Liat Dorm! Liat Dorm! Liat Dorm! Liat Dorm!” Seru mereka serempak.

“Iya, iya, tapi sebentar aja ya.”

Aku bawa keluar macbooku untuk memperlihatkan isi dorm suju pada mereka. Aku dekap macbook didadaku, dan aku hadapkan kameranya kedepan, sehingga mereka bisa melihat isi dorm suju. Aku sendiri tidak bisa melihat ekspresi wajah mereka.

“Ya allah, TV ne, gede banget.” Pekik seseorang. Aku nggak tau itu siapa, tapi kalau dari tingkahnya kayaknya Wati. Dia memang selalu norak setiap melihat barang-barang yang besar.

“Pialane akeh yo. Rin, lebih deket lagi ke rak piala.” Ucap Nia.

Aku mendekat kearah rak piala itu sehingga mereka bisa melihatnya dengan jelas.

“Iku, iku piala GDA wingi (itu piala GDA kemarin).” Jerit Anggi.

“Apik yo dorm suju. Rin, masuk ke kamar Leeteuk lah.” Pinta Vina. Aku segera menghadapkan macbookku pada wajahku, sehingga aku bisa melihat mereka semua lagi.

“Leeteuk ada di lantai atas, aku kan di lantai 11.”

“Kamar Donghae aja.” Giliran Wati yang memohon.

“Emoh, Leeteuk tadi udah kasih peringatan sama aku ndak boleh masuk kamar member. Lagian mesti dikunci.”

“Kan mumpung ndak ada orang disana. Ayo dicoba dulu.” Rengek Wati. Yang lain juga kayaknya sama-sama pengen liat isi kamar Donghae dan Eunhyuk.

Terpaksa aku mencoba membuka kamar Donghae. Aku pikir kamar ini pasti terkunci, tapi ternyata… nggak. Kamarnya nggak kekunci. Semua teman-temanku langsung jejeritan kegirangan begitu tahu aku berhasil membuka pintu kamar Donghae.

“Baru liat kamarnya aja pada jejeritan, apalagi liat orangnya.” Cibirku pada mereka.

“Loh beda Rin, kalo orangnya udah banyak yang liat, tapi kamarnya? Cuma kita-kita. Hahahah.” Celetuk Rina yang sudah duduk di depan leptop Nia kembali. Sepertinya dia sudah cuci tangan.

Aku masuk ke dalam kamar Donghae yang gelap. Aku tekan saklar lampunya yang ada didekat jendela. Saat lampu menyala seketika itu juga Wati menjerit.

“Aaaa.. iku.. iku.. rin..”

“Apa?”

“Iku mburimu! (itu dibelakangmu)” Pekiknya.

“Apa sih?” Mendengar ucapan Wati bulu kudukku jadi berdiri. Aku jadi takut menoleh ke belakang.

“Ihh, iya, aahhh.. iku.. Donghae-ya.” Kali ini jeritan Rina yang terdengar. Aku lihat wajah mereka semua di layar macbook tampak syok. Aku jadi semakin nggak berani nengok kebelakang.

“Ono opo siih? Jangan buat aku takut.”

“Kamu liat aja itu dibelakangmu.” Giliran Nia yang ngomong. Kulihat Wati dan Rina sudah berurai air mata. Tangisan mereka juga terdengar. Sementara Anggi, Ita dan yang lainnya kulihat sedang membelai punggung mereka berdua untuk menghentikan tangisnya. Soalnya, jujur aja, suara tangisan Rina lebih nyeremin daripada tawa Kuntilanak.

“Loh Wati sama Rina kok nangis?”

“Makanya liat itu dibelakangmu.” Ucap Ita sambil menunjuk-nunjuk ke belakang.

Sebelum berbalik kebelakang aku membaca surat yasin keras-keras, berharap semoga entah makhluk apa yang ada dibelakangku itu lenyap.

“Kok malah maca surat yasin?” tanya Nia.

“Ndak apa-apa, berdoa itu wajib kapanpun dimanapun. Hahaha.”

Dengan segenap keberanian yang sudah aku kumpulkan dengan membaca surat yasin, aku menengok kebelakang. Saat itu juga aku melongo melihat benda yang membuat Wati dan Rina menangis.

“Iku.. iku.. Donghae?” kataku terbata saat melihat sebuah pigura foto yang berukuran lumayan besar tertempel di dinding. Disana terdapat foto Donghae sedang memeluk mesra seorang yeoja.

“Iku Doghae sama siapa? Cah wedok iku sopo? (yeoja itu siapa?)” tanyaku pada mereka.

“Jessicaaaaaaaa.” Teriak mereka semua serempak.

“Hah? Jessica SNSD?”

Mereka semua mengangguk bersamaan menjawab pertanyaanku. Aku melongo melihat anggukan kepala mereka, namun sedetik kemudian aku nggak bisa nahan ketawaku lagi.

“Hahahahahha.”

“Kok malah ngguyu?(Kok malah ketawa)” Tanya Rina dengan sesegukan. Air matanya masih mengalir deras.

“Bener berarti Donghae pacaran sama Jessikong. Hahahaha. Melasi tenan nasibmu Wati, Rina. Hahahaha.”

“Aku mulih (pulang), sakit ati aku, kenyataan ini begitu menyakitkan.” Ucap Wati. Kulihat dia berdiri lalu keluar dari kamar Nia.

“Aku juga mau pulang aja. Aku mau ganti bias jadi Kyuhyun aja. Donghae-ya, kau mengkhianati cintaku.” Ujar Rina dengan wajah sedih.

“Lebay.” Kata anak-anak lain serempak.

“Wes, pulang saja sana. Tanganmu esih mambu (tanganmu masih bau).” Ucap Nia, yang dibalas dengan jitakan dari Rina.

Aku nggak perduliin mereka. Aku keluar dari kamar Donghae dan mencoba masuk kedalam kamar Kyuhyun dan Sungmin.

Klek. Ternyata terkunci. Dasar setan alas! Mesti dia tahu kalo aku bakal masuk ke kamarnya.

“Kamar Kyuhyun dikunci.”

“Yaah. Masuk kamar Yesung.” Perintah Nia.

Aku berjalan kearah kamar Yesung dan Ryeowook yang berada persis disebelah kamar Kyuhyun. Aku buka kamarnya yang alhamdulillahnya nggak dikunci.

Kamar itu lebih rapi dibanding kamar Donghae dan Eunhyuk tadi.

“Kamare rapi ya.” Ucap Nia.

“Pasti Wookie yang beresin. Mana mungkin Yesung yang ngerapiin.” Kata Anggi.

Didalam kamar kulihat ada sebuah aquarium kaca besar, yang berisi 3 buah kura-kura dengan ukuran sedang. Aquarium itu juga dihias dengan batu-batuan dan ada air yang sedikit menggenang, tempat kura-kura itu berenang.

“Itu Ddangkkoma ya?” Tanya Ita padaku.

“Ndak tau. Bukannya Ddangkkoma udah diusir dari sini ya, terus diganti Kkoming?” kataku.

“Oia, Kkoming mana?”

“Dibawa sama Yesung kali. Itu cuma ada tempat tidurnya.”

“Harusnya kamu berterima kasih banget sama dia, soalnya kalo dia ndak nggigit pembantu yang lama, pasti kamu ndak akan pindah kesitu.”

“Iya. Nanti aku kasih dia makan yang banyak.”

Aku keluar dari kamar Yesung dan kembali ke kamarku.

“Udah dulu ya, aku masih harus beres-beres, terus masak.” Kataku.

“Yah, nanti, tunggu member suju pulang.”

“Ih, ndak bisa. Aku mesti kerja. Wis yo. Dah.”

Aku matikan koneksi internetku dan bergegas membesihkan dorm.

Ternyata membersihkan dorm di dua lantai tidak semudah yang dikira. Tenagaku benar-benar terkuras. Jam sembilan malam, aku baru selese membersihkan semua dorm, baik dilantai 11 maupun lantai 12. Dan 5 menit sebelum semua member suju sampai di dorm masakanku baru matang. Susah banget ngurusin 9 kepala di dua rumah yang berbeda.

“Gusti… mending aku tinggal sama keluarga Kyuhyun dari pada disini. Kesel, awakku loro kabeh.” Rengekku.

Aku berbaring lemas di tempat tidur. Diluar sana aku masih mendengar semua member suju saling bercengkrama. Yang paling sering terdengar jelas suara Kyuhyun yang memanggil “Hyuuungg”.

Dasar setan! Didepan mereka semua aja dia manis, tapi kalo sama aku jahat banget. Aku kan Sparkyu! Baru nyesel kamu Kyu kalo aku berubah suka sama Leeteuk.

***
Sudah satu minggu aku tinggal bersama super junior, dan itu bener-bener bikin aku capek, lahir batin dunia akherat. Minta ini, minta itu, harus begini, harus begitu, kalo nggak inget aku ini ELF yang jadi TKW mesti udah aku tabok mereka satu-satu. Yang baik sama aku cuma Leeteuk, Ryeowook dan Sungmin. Dan yang paling jahat itu Kyuhyun.

Ryeowook rajin ngajarin aku masak. Dia juga gak banyak minta tolong, mandiri, semua dikerjakan sendiri. Sedangkan Kyuhyun, mau minum aja minta diambilin. Aahh, dasar setan ganteng! Kenapa aku tergila-gila sama kamu?

Kayak sekarang, dia memintaku memasak kari daging yang mirip kari di Jepang, yang segera didukung oleh member lain. Ryeowook pergi bersama Sungmin, nggak ada yang bisa bantu aku masak.

Untung dia selalu menyimpan stok bumbu dilemari, dan dia udah ngasih tahu semuanya ke aku. Aku ambil semua bahan di kulkas, termasuk daging kalengan, dengan kaleng berwarna merah. Aku sebenarnya nggak bisa baca Hangeul, tapi dikaleng itu ada gambar daging dan anjing lucu, mesti lah ini daging kalengan. Mana ada anjing yang nggak suka daging.

“Hyaa, Rini! Cepatlah. Aku sudah lapar!” Teriak Kyuhyun dari arah ruang depan sambil menonton televisi.

“Ne, sebentar lagi Kyuhyun-ssi.” Jawabku dari dapur.

Ahh. Setan ganteng! Nggak bisa ya nggak buat hidup aku nggak menderita?

Dengan berpeluh keringat, aku berusaha membuat kari daging itu. Kebetulan daging kalengan itu ada banyak di dalam kulkas, cukup buat 9 orang.

“Makanannya sudah siap.” Ucapku sambil membawa satu panci penuh kari ke ruang depan. Semua member suju segera mengerubungiku. Leeteuk berjalan kea rah dapur dan kembali membawa banyak piring dan gelas.

“Kayaknya enak nih” Ucap Eunhyuk.

“Makan.” Teriak Yesung dari arah kamarnya. Dia segera lari dari kamarnya dan langsung duduk bersimpuh didepan meja.

Setelah semua alat makan tertata mereka segera mengambil makan dengan rakus. Melihat senyum mereka yang seperti itu rasa lelahku menjadi hilang. Ahh, Cuma aku ELF yang pernah melihat pemandangan ini.

“Rini masakanmu enak. Masita!” Ucap Leeteuk sambil mengacungkan kedua jempolnya.

“Lebih enak dari masakan Wookie! Dagingnya seperti bukan daging biasa. Tapi justru itu yang bikin tambah enak.” Tambah Eunhyuk.

Aku nggak bisa berenti tersenyum dipuji begitu. Super Junior saranghae lah!

“Gamsahamnida.”

“Masih enakan masakan Wookie.” Celetuk Kyuhyun.

Aku menoleh padanya dan menatap sengit. Kulihat Kyuhyun menjulurkan lidahnya padaku yang membuatnya menjadi semakin terlihat aegyo.

Gusti! Imut tenan. Aaaaaaa. Jeritku dalam hati.

“Aku jadi ingat Kkoming. Dia belum makan. Aku mau kasih makan dia dulu. Kyu jangan kau habiskan makanannya!” Ucap Yesung. Dia melangkah menuju dapur dan membuka kulkas mencari makanan untuk Kkoming.

“Loh, kenapa makanan Kkoming tidak ada? Rin, kamu liat makanan Kkoming?” Tanya Yesung sambil menepuk pundakku.

Baru kali ini aku bisa sedekat ini dengan Yesung. Aahhhh, wangi tenan ambune. Bikin aku meleleh.

“Hei! Kenapa kamu jadi diam dan tersenyum-senyum sendiri seperti itu?” ucap Yesung sambil memandangiku dengan pandangan aneh.

“Eh, aniyo.”

“Kamu lihat makanannya Kkoming nggak?”

Makanan Kkoming? Perasaan di kulkas nggak ada makanan anjing deh. Aku menggelengkan kepala sambil menatap Yesung dengan penuh cinta.

“Aneh, padahal baru semalam aku beli, masa nggak ada. Kalengnya berwarna merah, ada gambar daging dan anjingnya, ada sekitar sepuluh kaleng.”

“Mwo?” Ya Allah. Jangan-jangan daging itu. Aish!

Aku lari ke tempat sampah dan mengambil bekas kaleng daging.

“Ini maksudnya?” Tanyaku pada Yesung sambil mengacungkan kaleng itu.

“Ne, itu. Itu makanan Kkoming. Itu makanan anjing. Kamu kemanakan isinya? Kamu buang?”

Aku melongo mendengar perkataan Yesung. Aku benar-benar nggak tahu harus jawab apa. Masa aku harus jawab kalo isinya udah pindah ke perutmu?

“Isinya, isinya sudah… sudah aku masak jadi kari.”

“Mwo?” Teriak Yesung. Kulihat wajahnya syok berat.

“Jadi maksudmu daging yang kau pakai buat kari ini, mak.. makanan… makannnya kkoming?” Jerit Leeteuk dengan wajah tidak kalah syok dari Yesung.

“Aku nggak tahu kalo itu makanan kkoming, aku nggak bisa baca Hangeul.”

Hoek, hoek. Kulihat mereka semua berusaha mengeluarkan kari yang sudah habis tandas mereka makan. Mereka segera berlari ke kamar mandi masing-masing dan suara muntah mereka membahana di dorm itu.

--TBC--




Tidak ada komentar:

Posting Komentar